Usulan pemberian gelar pahlawan kepada Presiden RI ke-2 Soeharto
masih menuai pro dan kontra. Sebagian warga masih menolak pemberian gelar
pahlawan bagi Soeharto.
Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko menilai pemberian gelar itu bukan langkah yang baik bagi bangsa ini. Menurutnya Soeharto masih terganjal berbagai kasus hukum, salah satunya terkait korupsi.
Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko menilai pemberian gelar itu bukan langkah yang baik bagi bangsa ini. Menurutnya Soeharto masih terganjal berbagai kasus hukum, salah satunya terkait korupsi.
Menurut Budiman, tidak semua yang berjasa ketika revolusi fisik dulu mendapat gelar pahlawan. Apalagi ketika yang bersangkutan terlibat suatu kejahatan besar.
Mantan Menteri KehakimanMuladi menilai Presiden ke-2 RI
Soeharto layak menyandang gelar pahlawan nasional. Menurutnya telah banyak jasa
Soeharto untuk pembangunan Indonesia.
Muladi secara pribadi
melihat jasa Pak Harto yang luar biasa di masa
perjuangan dalam perebutan Irian Barat. Kemudian menumpas Gerakan 30SPKI.
Meskipun, ia mengakui masih banyaknya perbedaan pendapat mengenai gelar
pahlawan bagi Soeharto.
"Negeri ini kan
negeri multidimensi, multikepentingan, multi segalanya, pada akhirnya terserah
pada pengambil keputusan. Waktu itu jasanya besar sekali. setiap orang itu
punya kekurangan, Bung Karno juga, tapi harus dilihat secara positif,"
katanya.
Sementara itu Ketua
Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Japto
Soelistyo Soerjosumarno memandang Soeharto layak menyandang gelar pahlawan.
Menurutnya, Presiden RI
kedua tersebut sudah berjasa dalam membangun Indonesia hingga seperti saat ini,
khususnya dalam bidang infrastruktur dan pengembangan sumberdaya manusia.
"Jangan hanya lihat
jeleknya saja, Pak Harto itu berhasil membangun berapa ratus universitas di
Indonesia.," lanjutnya.
Budayawan
Arswendo Atmowiloto tak keberatan
dengan rencana pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional kepada Presiden
kedua Indonesia, Soeharto. Menurutnya, tak ada yang perlu diperdebatkan dengan
rencana itu karena tak ada pula yang dirugikan.
"Yang
dirugikan siapa kalau Pak Harto jadi pahlawan," kata Arswendo menjawab
pertanyaan wartawan.
Meskipun
Arswendo pernah mengalami pahitnya
dipenjara oleh rezim Orde Baru
Dia
menilai, "Pak Harto itu orang hebat. Jasanya sangat besar bagi
Indonesia," katanya. Soeharto turut berjasa pada bangsa Indonesia, di
antaranya, perjuangan kemerdekaan, menumpas gerakan Partai Komunis Indonesia
(PKI), memimpin Indonesia selama 32 tahun, dan lain-lain. Maka, memang sudah
sepantasnya dianugerahi gelar pahlawan nasional.
Keluarga mantan penguasa Orde Baru yang tinggal di wilayah
Kemusuk, Argodadi, Sedayu, Bantul, Yogyakarta, merasa tak istimewa.
Aryo Winoto salah satu keponakan HM Soeharto mengatakan bagi keluarga besar di Kemusuk, sosok HM Soeharto sudah menjadi menjadi pahlawan bagi keluarga.
"Beliau bagi keluarga besar di Kemusuk sudah menjadi sosok pahlawan,"
Aryo Winoto salah satu keponakan HM Soeharto mengatakan bagi keluarga besar di Kemusuk, sosok HM Soeharto sudah menjadi menjadi pahlawan bagi keluarga.
"Beliau bagi keluarga besar di Kemusuk sudah menjadi sosok pahlawan,"
Menurut Aryo, menjadi pahlawan tidak harus diformalkan oleh pemerintah karena sudah banyak masyarakat Indonesia yang mengakui sosok Soeharto sebagai pahlawan.
"Biar nanti masyarakat sendiri yang menilainya," ucapnya.
(dirangkum
dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar